puasa sama, lebaran beda

 

Besok Awal Puasa


COBA TEROPONG: Salah seorang peserta rukyat awal Ramadan sedang mencoba teropong Sixen-Atlux untuk melihat hilal di Menara Alhusna, Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Selasa (11/9). (57)
 
 

JAKARTA- Pemerintah melalui sidang isbat yang berlangsung di Departemen Agama (Depag) menetapkan 1 Ramadan 1428 H jatuh pada Kamis (13/9). ”Setelah mendengar berbagai pertimbangan dan masukan, kami menetapkan tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis, 13 September,” kata Menteri Agama M Maftuh Basyuni menjelang menutup sidang isbat, semalam. Ketetapan tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Agama No 92 Tahun 2007.

Sidang yang dipimpin Menag tersebut juga dihadiri Menkominfo Muhammad Nuh, Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Umar Shihab, PBNU, PP Muhammadiyah, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Tarmizi Taher, perwakilan negara-negara sahabat, dan anggota Badan Hisab dan Rukyat Depag.

Sebelumnya Ketua Badan Hisab dan Rukyat Depag, H Mukhtar Ilyas menyampaikan laporan rukyat dari 45 tempat yang terletak dari Aceh hingga Papua. Menurut laporan tersebut saat matahari terbenam pada tanggal tersebut di seluruh Indonesia, posisi hilal tidak terlihat. ”Hasil rukyat yang dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, dilaporkan tidak melihat hilal, karena posisi hilal masih di bawah ufuk antara 3 sampai 1,5 derajat,” katanya.

Laporan Mukhtar tersebut ditindaklanjuti Menag dengan memberikan kesempatan bagi para wakil ormas Islam untuk memberikan tanggapan. Menurut wakil dari PP Muhammadiyah Goodwill Zubeir, pihaknya dalam upaya menentukan awal puasa sudah mengadakan pertemuan ahli hisab Muhammadiyah di Yogyakarta, yang juga diikuti ahli hisab internasional.

”Hasilnya alhamdulillah sama, sehingga kita semua bisa memulai puasa secara bersama. Oleh karenanya kami meminta Menteri Agama untuk segera menetapkan dan mengumumkannya,” kata Zubeir.

Teknologi Informasi

Sementara itu menurut wakil NU KH Ahmad Ghozali, pihaknya belum menetapkan karena yang berhak mengisbatkan adalah pemerintah yang diwakili Menteri Agama. ”NU tidak pernah mendahului pemerintah, karena pemerintah lah yang berhak mengisbat, dan ini juga memperkuat fatwa MUI yang mengikat (seluruh umat Islam Indonesia wajib menaati ketetapan pemerintah tentang awal puasa-red),” katanya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, proses pencarian hilal pada sidang penetapan awal Ramadhan kali ini melibatkan seperangkat alat teknologi informasi dan komunikasi yang disiapkan Departemen Komunikasi dan Informasi.

Menurut Menkominfo Muhammad Nuh, pihaknya hanya dalam kapasitas membantu untuk bisa melihat hilal. Menurutnya, selama ini hilal dilihat oleh perseorangan baik dengan mata telanjang ataupun dengan alat bantu teropong. Kemudian orang-orang yang melihatnya diambil sumpah.

Menurut Prof Umar Shihab, MUI telah menetapkan fatwa agar seluruh umat Islam Indonesia menaati ketetapan pemerintah tentang awal Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah. Dengan adanya kesamaan permulaan puasa, maka dia berharap hal ini akan makin memperkokoh kesatuan dan persatuan umat.(F4,ag-60)* harian suara merdeka*

sampai tadi malam saya melihat diberita alhamdulillah awal puasa berbarengan. namun hari lebaran atau idzul fitri nanti akan berbeda menurut perhitungan hisab dan hilal.

mengapa selalu begini?

6 pemikiran pada “puasa sama, lebaran beda

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s