ada sebuah hadits yang menyatakan bahwa selama bulan ramadhan setan2 pada hengkang dari dunia alias di penjara katane seh dineraka. benarkah setan dipenjara?
kebanyakan orang memaknai hadits ini dengan lawaran (tanpa dikaji maknanya). orang menganggap bahwa setan dibelenggu dalam makna sesungguhnya (badan diikat rantai dll). namun timbul pertanyaan kenapa maksiat dibulan puasa masih saja dilakukan?. masih banyak orang yang mabuk, berjudi, berzina dan tetek bengek lainnya. inilah pertanyaan yang telaah bersama.
orang berpuasa dengan menahan segala cobaan. bukan hanya menahan lapar dan dahaga. tapi menahan dari berbuat sesuatu yang melanggar agama dan khususnya menahan dari sesuatu yang melanggar puasa. puasa ibarat sebuah benteng. kalau kita sanggup untuk menahan (dari berbuat maksiat) maka setan pun tidak akan sanggup untuk menembus pertahanan kita. setan seakan dipenjara. dipenjara oleh pertahanan kita (puasa). inilah makna sesungguhnya bahwa setan itu kita tahan / belenggu.
adapun kenapa masih saja banyak kejahatan selama bulan ramadhan. bulan ramadhan hanya satu bulan dan sebelas bulan lainnya adalah free. selama sebelas bulan setan mengajari para penjahat untuk berbuat kejahatan. dan dalam jangka waktu sebelas bulan itu para penjahat telah diberi ilmu (tentang cara2 berbuat kejahatan) dan setan terus saja mengajarinya sehingga penjahat tersebut tidak pernah lupa. sehingga walaupun telah memasuki bulan ramadhan yang hanya sebulan, penjahat akan tetap melakukan tindakan jahatnya karena telah mereka “telah terbiasa berbuat jahat selama sebelas bulan”.
sama halnya jika seorang anak diajari membaca. maka kapanpun si anak akan selalu ingin membaca.
semoga bermanfaat.
………………….selamat menunaikan ibadah puasa………………….