mencoba kembali membuka postingan si ratu “gendeng” satria ngehe. dalam postingan tertanggal 24 sept. seorang wanita menulis sebuah surat tertanggal 23 sept. wanita tersebut menceriterakan kemalangannya mengenai penyakit kanker payudaranya yang ganas dan dokter memutuskan untuk mengangkat payudaranya. nasibnya bertambah malang ketika orang yang sangat dicintainya meninggalkannya lantaran ia tak lagi mempunyai payudara. pacarnya merasa jijik. padahal sang pacar yang telah menjadi tunangannya sering kali diberi jatah hidup dan dibiayai kuliahnya. namun ia meninggalkan dirinya karena jijik melihatnya. ia pun dipecat dari jabatannya sebagai manager disebuah perusahaan asing gara2 penyakitnya. ia kalap dan memutuskan untuk bunuh diri namun urung dilakukan mengingat ia anak tunggal sedang ibunya telah janda dan berumur 70 tahun.
yang membuat saya nggak habis pikir. ada orang yang mengaku ratuadil bukannya memberikan solusi malah menyalahkan si wanita tadi dengan kata2 yang menurut saya hanya orang berhati iblis yang bisa melakukannya.
ni dia tanggapan ratu adil tentang surat wanita terbebut:
Kata Ratu Adil:
Itu adalah hasil buah karma Anda akibat dulu suka sekali mencuri buah alpukat milik tetangga Anda dan selalu memukul pemiliknya jika ia melarang Anda.
Seseorang yang meninggalkan pacarnya karena payudara pacarnya sudah hilang karena kanker, tak akan mendapat buah karma apapun. Karena itu bukan kejahatan melainkan suatu pilihan. Kecuali jika pacar anda menjelek-jelekkan Anda. Jika dia berkata, “saya jijik ml dengan cewek tanpa payudara.” itu bukan suatu kebencian ataupun kejahatan. Sifatnya netral, karena itu tak akan berbuah karma buruk. Karena itu jangan mengarahkan masyarakat untuk membenci pacar Anda. Saya mengerti bahwa Anda diliputi kesedihan yang mendalam. Tapi hendaknya Anda tetap menjalankan praktek Dharma Anda (jika Anda tahu apa itu “dharma”. Jika Anda tolol ya tak ada yang bisa menolong Anda kecuali orang-orang yang mencurahkan pernyataan-pernyataan simpati. Ini sama sekali bukan metta atau cinta, bukan pula karuna atau kasih, tapi ketakseimbangan mental. Karena itu sebagai guru Dharma Saya tak akan ikut-ikutan seperti mereka), mengerti akan karma-karma Anda, menerimanya. Dan melanjutkan hidup dengan banyak berbuat baik. Jika Anda mau kembali jadi wanita seutuhnya, belilah buah-buahan yang banyak dan sumbangkan pada panti asuhan atau pengemis di jalan, maka Anda akan mendapatkan lagi buahdada Anda.
Dan jangan lagi mengungkit-ungkit aib pacar Anda di depan orang, seperti “dulu saya beri ia uang, dulu waktu ia sakit saya tunggui ia, ” Apalagi sampai berdoa, “Ya, Tuhan. Berilah keadilan pada hamba-Mu yang hina ini.” Keadilan apalagi? apa Anda masih meragukan keadilan Tuhan yang Anda sembah? Jika memang Anda sangat religius, berhentilah melihat keluar (lingkungan) dan mulailah melihat ke dalam (mental). Life is what we make it.