**** sayang* malesa minta bukti

JAKARTA – Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri Kebudayaan dan Seni Malaysia tentang lagu Rasa Sayange. “Mereka bilang, kalau Indonesia bisa membuktikan, mereka akan melakukan sesuai kewajibannya,” ujar Jero Wacik kepada wartawan sebelum menghadiri rapat kabinet di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (3/10)

Sementara, Menteri Kebudayaan dan Seni Malaysia Datuk Seri Dr Rais Yatim menilai tuntutan Indonesia tidak realistis. Dia menyatakan isu itu tidak perlu muncul karena lagu rakyat tersebut-seperti halnya Jauh Di Mata, Burung Pungguk, dan Terang Bulan-merupakan lagu yang biasa terdengar di Kepulauan Melayu dan merupakan warisan leluhur. Di Malaysia, lagu rancak yang diperdebatkan tersebut berjudul Rasa Sayang.

“Saya kira Indonesia atau pihak-pihak lain tidak bisa membuktikan siapa pengarang lagu itu (Rasa Sayange-Red),” kata Rais seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama, Rabu (3/10).

Hal senada disampaikan Menteri Pariwisata Malaysia Tengku Adnan Mansor. Pihaknya tetap akan menggunakan lagu rakyat Rasa Sayang sebagai jingle kampanye pariwisata negaranya, yang bertajuk Truly Asia.

Seniman Ambon

Menurut Jero, menggugat kepemilikan lagu tersebut bukan perkara mudah. Apalagi Indonesia tidak punya bukti. “Kepedulian kita pada hukum (hak cipta-Red) masih rendah,” kata dia.

Dia mengaku telah mengecek lagu Rasa Sayange yang digunakan Malaysia sebagai tema kampanye pariwisata. “Saya cek no name. Kalau didengarkan lagu ini memang seperti lagu Ambon, Manado, Melayu, karena budayanya mirip-mirip,” ujar dia.

“Sekarang bagaimana buktikan kalau itu karya kita. Kita masih mengumpulkan data.” Jero menyatakan puluhan ribu karya budaya belum didaftarkan hak ciptanya. “Saya berkali-kali minta para seniman kalau punya karya budaya cepat didaftarkan agar tidak mudah diklaim. Dan kalau diklaim, kita mudah menuntutnya,” paparnya.

“Saya minta para seniman Ambon, beri saya bukti. Kalau ada, agar bisa kita gunakan. Tanpa bukti kita akan sulit,” tambah dia.

Menurut penyanyi Franky Sahilatua, kasus lagu Rasa Sayange merupakan illegal recording atau pelanggaran karya cipta oleh Malaysia, seperti halnya batik. “Pencipta lagunya adalah NN (no name-Red) karena merupakan folklore dari kawasan Indonesia Timur,” kata dia.

Karena itu, kategori lagu tersebut adalah domain publik Indonesia.

Kepala Taman Budaya Maluku, Semy Toisutta menyatakan, Rasa Sayange berasal dari Maluku, bukan Melayu. Dari lirik lagu, kata dia, tak dapat dibantah, jika lagu itu memang milik orang Maluku. Huruf ”e” di akhir kata ”sayange” pada lirik lagu artinya paling sayang. DPRD Maluku siap mengadukan Malaysia ke Mahkamah Internasional.

“Kalau teman-teman di Dewan setuju, kami akan adukan persoalan ini ke Mahkamah Internasional,” kata Ketua DPRD Maluku, Richard Louhenapessy, usai berbuka puasa bersama di kompleks Pasar Ikan Higienis Tantui, Ambon, Rabu (3/10). (dtc-62) sumber penuh dari suara merdeka

bub bye wordpress….

akhirnya, si bos tadi malem ngasih juga gajiku bulan kemaren. yach lumayan buat ongkos mudik ama beli baju….

senangnya……… 😆

untuk itu kawan2 di wordpress, aku pamit dulu besok mao pulang kampung. dah ditunggu ama emak 😆

mak……….inyonge balik…………. :mrgreen:

menurut jadwal perkuliahan libur hari raya adalah H-1 sampai tanggal 22 oktober 😦 tapi untungnya dari hari senin kemaren semua dosen mata kuliahku sudah berhasil di lobi jadi senen depan nggak ada kuliah lagi :mrgreen:

karena kemungkinan mahasiswa pada pulang kampung warnetku juga ditutup sampai habis lebaran. aku juga mao pulang kekampung halaman, dah kangen ama emak. untuk itu sementara aku nggak ngeblog dulu. *biasanya tiap hari aku ngeblog* dirumahpun aku mao istirahat total mao kangen2an ama keluarga dirumah.

selamat tinggal wordpress, sampai jumpa kawand2 blogger. mohon maaf jika selama ini comment2 saya agak kasar. saya cuman manusia………. blogger juga manusia  😆

dan akhirnya……………….lebaran_blog.JPG

sampai jumpa kawand………………………..