Wonogiri, CyberNews. Sekitar 1.000 warok (seniman) reog dari berbagai kota di tanah air, Kamis (29/11) mendatang, akan menggelar aksi demo ke gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia di Jakarta. Aksi ini, untuk mereaksi Malaysia yang mengklaim reog sebagai kesenian nasionalnya.Ketua Paguyuban Reog Indonesia (PRI), H Begug Poernomosidi, Minggu (25/11), menandaskan, bangsa Indonesia khususnya para warok, merasa sangat tersinggung atas klaim itu, karenanya harus tegas mengikapinya. ”Sebab kami tidak ingin bangsa Indonesia ini diremehkan dan dilecehkan,” tegas Begug yang juga Bupati Wonogiri ini.
Sebanyak 1.000 warok yang akan dikerahkan demo itu, merupakan perwakilan para seniman group-group reog dari seluruh pelosok Indonesia. ”Jumlah ini sengaja kami batasi, hanya dari perwakilan reog di Jakarta dan sekitarnya, serta dari Ponorogo Jatim sebagai bumi asal muasal kesenian reog yang legendaris itu,” katanya.
Reog dadak merak, tandas Begug, merupakan kesenian khas Ponorogo dan itu telah menjadi miliknya bangsa Indonesia. Yang dalam perkembangannya, kesenian reog telah menyebar ke seluruh Nusantara dengan memiliki sekitar 800 group. Setiap tahun, kesenian ini dilombakan di alun-alun Ponorogo dengan memperebutkan piala bergilir Presiden.
Reog Singo Giri Pemkab Wonogiri, selama lima tahun terakhir ini selalu menjadi langganan juara pada festival reog nasional di Ponorogo.
Sebagai pimpinan reog seluruh Indonesia, Begug yang juga warok reog bergelar Kanjeng Pangeran (KP) Candrakusuma Ki Ageng Andana Warih ini, menyatakan ”kebangeten” (keterlaluan) manakala sekarang Malaysia mengklaim reog sebagai seni budayanya. Betapa pun negeri Jiran menyebutkannya itu sebagai kesenian reog barongan, yang dikait-kaitkan dengan kisah dari zaman Nabi Allah Sulaiman.
Dalam ‘okezone’ http://www.heritage.gov.my yang merupakan situs Departemen Pariwisata Malaysia, disebutkan reog barongan yang di atasnya bertengger dadak merak, diklaim sebagai budaya negeri Jiran. Sebagai tarian tradisional yang berkembang di daerah Batu Pahat Johor di negeri Selangor.
Kecuali reog, juga diklaim pula kesenian musik gamelan, kuda lumping dan angklung sebagai budaya milik Malaysia. Sebab gamelan diperkenalkan ke Pahang saat pemerintahan Sultan Ahmad Muadzam Sheh.
Tarian kuda kepang (lumping), disebutkan sebagai kesenian yang mengkisahkan peristiwa peperangan pada zaman Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya, yang gagah berani memperjuangkan Islam.
Menyikapi kemunculan klaim pada sejumlah kesenian asli Indonesia ini, Begug mendesak agar pemerintah RI segera melakukan klarifikasi. ”Agar Indonesia sebagai bangsa besar yang menjunjungi tinggi seni budaya tradisinya, tidak diremehkan dan dilecehkan oleh Malaysia,” katanya.( bambang purnomo/Cn07 )
DI KOPI SECARA KEJAM DARI SINI