Dunia sinetron Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai alur cerita yang disuguhkan pun kian hari kian berkembang sesuai tuntutan masyarakat. Dahulu mungkin yang paling laris adalah sinetron atau film drama musikal, komedi, kemudian beralih pada film film bertajuk misteri, horor, religi, berganti sinetron bertema anak muda, keluarga, dan sedikit religi. Filemnya pun sekarang paling laris masih berkaitan dengan cerita cinta anak remaja dan horor. untuk horor, ada suster ngesot, malam jumat kliwon, jaelangkung, pocong, bangsal 13, kuntilanak dan lain sebagainya.
POINNYA:
@ Berkaitan dengan sinetron atau misteri atau horor.
horor? hi….sueremmmmmmm 👿
Kemon bos, ini abad berapa? dikau pun tahu bangsa barat dan amerika sudah lama bikin film yang menggunggulkan kecanggihan teknologi. Mereka rela merogoh kocek hingga kantongnya sobek hanya untuk membikin film yang hebat. lalu kita? masih saja membodohi bangsa sendiri dengan menyuguhkan fenomena horor yang masih kampungan. Ini hanya akan mengakibatkan pikiran rakyat indonesia yang masih saja berkutat pada hal-hal yang berbau klenik. Apakah si bos nggak berpikir dampaknya? jangan hanya memikirkan “film ini lagi diminati” dan keuntungannya semata. Adek saya yang dulu berumur 4 tahun (sekarang 6 tahun dan sudah masuk SD) begitu ketakutan melihat iklan sinetron yang memunculkan hantu pocong. Dia sampai menangis histeris melihat iklan tersebut. Mau ngapain ajah si adek masih saja minta ditemenin. ini menimbiukan dampak traumatik yang sangat membekas hingga sekarang. Dengan memberikan pengertian ytang teerus nenerus bahwa itu hanya boongan akhirnya si adek sudah kembali ceria. Namun trumati itu masih saja tetap ada.
@ Berkaitan dengan masalah sinetron remaja.
Salut, salut………banget buat para pembuat sinetron. apa pasal? dimana anak-anak di kampung saya begitu memuja-muja apa saja yang ada dalam sebuah film maupun sinetron. Mereka mencoba meniru gaya pemeran film yang ada didalamnya. Meniru gaya pakaian bicara, rambut, apapun. Tapi dasar ndeso ya tetep ajah ndeso, katrok. Dan yang jelas dan paling mencolok adalah meniru gaya berpacaran. Gimana anak TK yang masih kecil sampai bertanya pada ibunya: Mah, ciuman itu apa sih mah?”
Gimana nggak shock tuch ibu?
Itu yang masih TK, yang SD makin parah, mereka sudah bisa menyatakan saling suka dan berkirim surat. yang SMP sudah mulai pacaran bergandengan tangan didepan umum lha terus yang SMA gimana?
Tentang banyaknya kasus video porno anak sekolah yang makin marak, saya tidak mengkaitkannya dengan hal ini karena saya tidak mempunyai bukti kongkret. Tapi, ini bukan berarti bukan berarti secara keseluruhan ndak terkait. Mungkin saja ada hubungannya.
@ Berkaitan dengan dialog tokoh
Sesuai dengan judul postingan saya, saya mencoba membicarakan ini. kesempurnaan dialog dalam sinetron akan memunculkan sinetron yang baik dan sekaan-akan alur cerita tampak begitu nyata dalam kehidupan riil. Yang saya ingin tanyakan adalah tentang dialog yang berkaitan dengan agama. Ya saya akui mungkin dialog yang kasar seperti bangsat, bajingan, ataupun kata-kata kasar lainnya kini telah disensor. Tapi ini tentang dialog yang membuat saya ingin bertanya dan memerlukan penjelasaan yang sedetail mungkin. Tentang agama, bukan hanya sinetron drama, tapi khususnya sinetron religi.
Begini: Apa hukumnya dialog di dalam sinetron seperti:
“Persetan dengan tuhan!”
“Jangan sebut tuhan!harta ini aku peroleh sendiri”
“Tuhan tidak adil”
dan lain sebagainya yang ada juga mengkafirkan diri (mengucapkan diaolg) namun tidak saya sebutkan.
Ya saya akui itu hanya pura2, tapi sebegitu mudahkah mengucapkan dialog begitu?
Dan terus apa hukumnya pernikahan dalam sinetron dengan dialog yang sempurna?. Ya sekali lagi mungkin pura2…tapi sekali lagi pernikahan adalah hal yang sakral.
kenapa? apa? mengapa? bagaimana?
Tolong bantu kegelisahan atau mungkin kebodohan yang begitu tampak pada diri saya.
Terima kasih sebelumya