Setengah milyar trilyun liter kubik busa…

Prak!!! gedebag!!!buk!!!prok!!!!gedubrakkkkk!!!!!!!!!!!! 😦 😦
ngusep literan kubik liur, mengucek-ngucek sendunya paningal, mbenerin gajah jongkok yang kedodoran. Welah….!!! tomat tobat biyung, badan rasane di injak-injak semut guajah bengkak. Puegel…..,

Sambil terus saja ngucek-ngucek paningal, ku buka windows bajakan, desh….sinar mentari menyinari bumi, burung-burung berkicau cicicuit…cicicuit. Welah…..udah siang tho? jingkrak jumpalitan kesiangannnnnnnn……….!!!!! dabbb!!!!dubrakkkk!!!!

Bermaksud ke kamar mandi, diriku dikezutkan amak busana kebesaran yang menggunung belum dicuci. Wuaduh mereka memanggil-manggil untuk dijamah olehku. Sudah setahun aku belum nyuci gara-gara sang pujaan pagi nyungsrek ajah di ketek bidadari-bidadari yang bergumul dan menelorkan berkubik-kubik air. Mumpung hari ini keliatannya matahari sedang narcis-narcisnya menampakan diri ditengah-tengah kerumunan awan-awan yang memujanya. Ah, daripada dijamah sama mesin itu mending kujamah sendiri.

Gunungan busana kebesaran itu langsung saja ku hanyutkan dalam pelukan setengah milyar trilyun liter kubik busa. Sambil menunggu mereka ejakulasi, diriku memanjakan diri dikamar keabadian menikmati setiap tetesan air yang menyusuri setiap lekuk tubuhku. Suegernya……. 😆

Sepeluh menit berlalu, badan rasa segar bugarrrrrrr :mrgreen: langsung saja buat olah raga ku jamah busana kebesaranku kutelusuri tiap lekukannya, kugilas, kutendang, damprat ku gebuk hingga tak ada kuman-kuman dan kotoran anjingpun tersisa.

“mas yusuf rajin buanget, boleh nitip nggak?” ucap manusia tanpa dosa satu itu sambil merayap dipinggirku

“nggak boleh!”

“dikit kok mas, cuman satu biji” rengeknya

“hush!!!emangnya aku lodri ” 👿

Manusia satu kompi itu pun terkekeh dan langsung mangsuk kamar keabadian itu menghabiskan sabun dan bernyanyi ala audisi idola TV hingga menghancur leburkan suara burung prenjak yang merdu itu. Sialan manusia satu ini.

Akhirnya selse jugax bergedebag-gedebug dengan gunungan itu. Fiuh….semoga hujan nggak menyia-nyiakan perjuanganku

Anday saja ada bidadari yang hinggap di jendela, aku nggak perlu susah-susah gini. Nasib membujang…. 😦