Fenomena Pindah Rumah (blog)

Setelah Fenomena nyang nggak ada sangkut-pautnya amak dunia ini. Kembali saya menemukan penomena nyang terbaru “Fenomena pindah rumah”. Keknya mangsih anget-anget tahi ayam, lha wong baru beberapa hari belakangan di adakan loncing gede-gedean dengan menggelar upacara selamatan dengan bubur warna-warni sebakul, urapan godong telo, kopi pait sedandang dan kembang setaman. Tak lupa ucapan selamat dari para tetangga dengan loncing perdana pindahan rumah yang baru.
Dari loncing satu ke loncing lainnya sama-sama mengenalkan “rumah barunya” sambil para tamu disuguhkan hidangan menarik nyang mungkin belon bisa ditemui di kontrakan yang lawas. Para pemilik rumah baru ini juga sedikit jelas menelanjangi diri kenapa mereka melepaskan kontrakannya dan beralih ke rumah yang baru. Tentunya dengan telanjangan sedetailnya hingga para tamu mafhum kenapa sang pemilik berpoligami ke lain hati yang mungkin lebih menarik dandanannya dari pada yang lawas.
Mungkin saja mereka sudah muak dengan kontrakan yang gratisan itu sehingga memilih untuk membangun rumah baru. Tentunya rumah baru dengan hasil dari jerih payah sendiri bisa dikatakan afdol dan lebih prestis kelihatannya. Apapun masngalahnya, yang jelas semoga saja dengan rumah pribadinya yang baru itu, mereka semua bisa lebih intens lagi mengurus rumahnya tersebut dan memberikan pernak-pernik yang menarik lagi.
Selanjutnya marilah kita berkenalan dengan semua pemilik rumah baru tersebut:
Bapak lima anak pemuda yang ngaku buajingan sebajing2nya ini, mulai karirnya ngontrak di bulan juli 2006 dengan alamat jalan joesatch.wordpress.com dan sudah satu setengah tahun punya kontrakan disini. Alasanya pindah rumah karena memang kontrakannya yang gratisan itu tidak banyak memenuhi hobi liarnya itu yang suka Menggauli Corel, Adobe, dan Macromedia lebih banyak ketimbang PHP, MySQL, atau VB.Net. Kontrakannya tidak cukup menampung semua yang pernah digaulinya kerena bisa-bisa kontrakannya itu jebol. Dengan rumahnya yang baru, dia bisa setiap saat menggauli bininya itu dan memenuhi rumahnya dengan riang-riang anak-anaknya.
Biker kita ini yang bersemangat mensosialisasikan safety riding tiba-tiba saja kepincut buat bikin rumah baru. Menghilang selama setahun dengan jejak yang sulit dimengerti dia meninggalkan begitu saja kontrakannya. Walaupun begitu ia tetap saja bersilaturahmi kerumah-rumah tetangganya. Kontrakan di jalan http://caplang.wordpress.com ini walaupun ditinggalkan pemiliknya namun masih saja ramai oleh para tetangga yang ingin tahu kemana gerangan pemlik kontrakan tersebut. Rasa penasaran itupun menghilang begitu saja dengan kabar yang mengejutkan kalau pemilik kontrakan itu pindah rumah dijalan caplang.net.
Pak guru kita ini punya istri dua kontrakan dan rumah. Beliau mengaku sulit membagi jatah lahir batin pada kedua istrinya antara kontrakan dan rumahnya. Beliau membagi perabotan yang berisi pernak-pernik yang tak lepas dari profesinya itu, antara istri rumah dan selingkuhan kontrakanya. Kontrakan Istri yang beralamat sawali.wordpress.com dan selingkuhan rumah yang beralamat di http://sawali.info
Kalok brader dari jukja ini katanya lagi hilang kesabarannya, nggak tahu penyebabnya, mungkin mikirin hutangnya skripsinya yang nggak kelar-kelar :mrgreen: moga ajah cepet kelar ya brader 😀 baru sekedar wacana apakah dia mao pindah kontrakan atawa tidak. Yang jelas dia mangsih punya dua kontrakan dan sekarang lagi ngejar target skripsi. Sukses selalu. 😀
Welah…apa kontrakan kita yang gratis ini udah kumuh atawa sudah bangkotan sehingga tidak semenarik saat pertama kita merengek-rengek keperawanannya?
Hayo siapa lagi nyang mau pindah rumah……………..?????

28 pemikiran pada “Fenomena Pindah Rumah (blog)

  1. Mungkin saja mereka sudah muak dengan kontrakan yang gratisan itu sehingga memilih untuk membangun rumah baru. Tentunya rumah baru dengan hasil dari jerih payah sendiri bisa dikatakan afdol dan lebih prestis kelihatannya.

    walah, kalo aku alasannya ndak itu mas abee. saya ndak muak kok dng rumah lamaku, suer. saya masih seneng dng rumah saya yang lama dan ndak akan saya tutup. pintu masih saya buka lebar2 buat para tamu nyang pingin sliaturahmi. cuman yang di rumah baruku itu ada “pundi2” berharga nyang ndak boleh saya taruh di rumah lama, terutama file unduhan berkapasitas gedhe yang takutnya kena ancaman TOS-nya Mr Matt. saya ndak mau ambil resiko karena rumah lamaku mungkin *halah* juga masih dibutuhkan temen2 sejawat guru utk singgah. aku juga kepingin intens nunggu “pundi2”-ku yang kusimpan di rumah nyang baru. getuh ceritanya. *halah*

  2. @ antobilang
    apa ndak ada rencana pindah rumah brader? 🙄
    @ muhammad zulfikar
    kasih selamat buat mereka semua :mrgreen:
    @ takochan
    jangan pindah ke lain hati ajah ya sayang… 😀
    @ sawali tuhusetya
    oww….gitu yaks, pak guru 😀
    moga ajah kedua istrinya dipelihara dengan baik :mrgreen:
    @ Dekisugi
    weleh…nggak bagi-bagi bro… 😦
    ya..seenggaknya bikinin domain+hosting buat aku 😆
    gyahahahahahah

    tersangka udah pada kumpul :mrgreen:
    tinggal nunggu brader caplang 🙂

  3. saya juga trisam, dengan arul.web.id dan asruldinazis.wordpress.com, tapi saya masih tetap menggunakan rumah satu tempat tidur lagi. wekekek… 😆

    arul.web.id itu saya direct ke asruldinazis.wp.com 😀
    secara blog di wpku itu serasa sudah menjadi trendmark buat saya, walau nama domain panjang dan mungkin sulit buat beberapa orang. tapi ndak apa2 lah 🙂

    yah wajar pindah rumah, tapi kesanggupan untuk intens ngeblog itu yg saya masih ragu.
    akhirnya kenapa tetap di blog gratisan, supaya suatu saat, semisal setahun ngak ngeblog, masih bisa kembali lagi untuk mosting, kalo pake domain berbayar waduh udah hangus duluan 🙂

  4. @ Praditya
    lha….lagi kokdar tho? 😦
    @ rozenesia
    lha terus WP mao dikemanain?
    @ arul

    yah wajar pindah rumah, tapi kesanggupan untuk intens ngeblog itu yg saya masih ragu.

    semoga saja dengan pindah rumah malah makin intens 😀
    keknya brader arul harusnya jadi tersangka jugax kali yaks… 😀

  5. welgedewelbeh
    nah tuh …. benbego kok nggak keliput? …. tebang pilih nih tebang pilih … he he he, btw ngai nggak akan pindah kok. Rumah gratisan (bukan kontrakan) emang lebih bersahaja, seraya punya rumah di kampung-kampung yang tetangganya rame. Bikin ati marem dan tetep menjadi dan bergaul dengan rakyat banyak.

    Kalau mulut sih lebih mengibaratkan yang bikin alamat baru tuh sebagai mendirikan kios/toko ataupun ingin masang showroom. Biasanya ada harapan yang nggak bisa dipenuhi oleh rumah di kampung WP.com. Semoga saja meski sudah punya alamat baru, mereka masih sudi memelihara rumah di kampung halamannya.

  6. @ guntar
    lha….saya ini wartawan katrok jadi nggak tahu kalok situ jugax udah pindah rumah…. :mrgreen:
    @ mulut
    welah….gini, bro…saking banyaknya jadi aku cuman ngambil 3 contoh doank :mrgreen:
    dan ini fenomena secara umum yang diatas cuman contoh 😀

    Semoga saja meski sudah punya alamat baru, mereka masih sudi memelihara rumah di kampung halamannya.

    iya semoga saja mereka makin intens mengelola rumah barunya tersebut

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s