Mangsalah datang bertubi-tubi, seperti peluru senapan tentara ntuh…
Sejak dua hari yang lalu aku dan si ayang mangsih saja saling mendiamkan, tak ada kontak. Pun jugax kemareng teman sekostku kecelakaan saat menuju ke semarang. dan berbagai mangsalah yang lain. Mencoba tegar seperti karang ntuh, mencoba berdiri tegak dengan satu kaki..
Ya Rabb, ada apa gerangan….
Kurangkah sujudku..
Kurangkah baktiku..
*teriris sembilu* 😦
maaf jika aku sampai sekarang tak sempat blogwalkingbersilaturahim seperti biasanyah
*sembunyi dari peradaban*