Umar Bakri Umar Bakri
Pegawai negeri
Umar Bakri Umar Bakri
Empat puluh tahun mengabdi
Jadi guru jujur berbakti memang makan hati
Umar Bakri Umar Bakri
Banyak ciptakan menteri
Umar Bakri
Profesor dokter insinyurpun jadi
Tapi mengapa gaji guru Umar Bakri
Seperti dikebiri
Mendengar lirik lagu yang dibawakan oleh Iwan Fals tersebut, angan kita serasa dibawa pada sosok guru, umar bakri, berjuang dan mengabdi untuk “menciptakan” generasi super. disisi lain, kita juga dibawa pada nasib sang Umar Bakri, jerih payah puluhan tahun mengabdi namun tetap saja kehidupannya masih belum mendapat perhatian.
nasib yang tak menentu tidak menyurutkan langkah pengabdiannya demi generasi penerus bangsa. namun apa dikata, pengabdian tinggal pengabdian, masalah perutpun perlu diperhatikan. nasib guru yang sudah PNS saja masih tak tentu apalagi yang hanya honorer. kerja sambilan pun dilakoni demi memenuhi tuntutan hidup kiat menjepit. jadi tukang ojek, jualan makanan, apapun dilakukan demi menopang hidup dengan gaji yang minim.
lain halnya dengan nasib guru sekarang. bisa dibilang berubah seratus depalan puluh derajat. pemerintah telah memperhatikan nasib para guru. gaji dan tunjangan dinaikan. guru honorer diangkat jadi PNS. kesejahteraan hidup mulai terasa (walaupun harga kebutuhan pokok pun naik). ditambah lagi dengan adanya sertifikasi yang memungkinkan gaji naik dua kali lipat. nasib guru sekarang benar-benar di ambang nikmat.
demi melihat cerahnya masa depan profesi seorang guru, banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi guru. guru dianggap pekerjaan yang menjanjikan masa depan yang lebih baik. hingga ada seseorang yang berkata “nih calon guru, masa depan cerah!” pada calon mertuanya. tak pelak profesi guru dijadikan ladang masa depan.
bagaimana nasib guru yang sudah PNS atau pun baru diangkat jadi PNS?
di sebuah sekolahan nun jauh disana, beberapa oknum guru hanya berangkat saat ada tugas mengajar saja. setelah selesai mengajar, ia pun pulang kerumah. misalkan saja hari senin ada jadwal mengajar pukul 09:00 sampai pukul 10:30, maka ia pun berangkat pukul 09:00 dan setelah mengajar pukul 10:30 ia pun pulang ke rumah. menarik, bukan? setelah pulang, ia pun bisa bekerja yang lain, bercengkerama dengan anak istri.
mari kita hitung-hitungan
jika seorang guru mempunyai jam ngajar 15 jam pelajaran dan maka jika dibagi tiap hari mengajar adalah:
15/6=2.5 jam pelajaran/hari
1 jam pelajaran=45 menit
jadi rata-rata tiap hari, guru hanya hadir di sekolahan 2.5 X 45 = 112.5 menit, tak ada 2 jam, bukan?
sepengetahuan saya, PNS di lembaga lain bekerja hari senin hingga jumat jam 8 pagi hingga jam 4 sore. bisa dibandingkan kan betapa enaknya jadi seorang guru?
belum cukup enaknya, para guru sekarang masih saja merasa gajinya kurang. berharap gaji akan naik lagi. program sertifikasi adalah salah satu upaya agar gaji naik. dengan mati-matian berbagai guru berusaha mendapatkan tilte guru bersertifikasi, bukan hanya gengsi tapi juga demi nasi. sehingga banyak yang tiba-tiba jadi rajin ikut seminar dan sebagainya untuk meningkatkan skor penilaian. akibatnya, banyak juga mereka yang hanya membeli sertifikat sebuah seminar ataupun fotokopi. entahlah, tak bermaksud bersuudzon!
jadi gimanah? ada yang mau jadi istri seorang guru?
sayah calon guru loch….. 😳
masa depan cerah! 😆
Hmm.. susah juga ya komentar gini. SOalnya ada guru juga yang tetap walaupun ngajarnya intra bentar, ekstra besar.
ada yang gituh yaks? 🙄
hmmmmmmmmm…..
Hmm.. guru sekarang pun ada yang nyambi jadi penjaga warnet lo bee… aku kok kayaknya pernah kenal orang kayak gitu 😛
hmmmmm…. 😆
anda memang jeli! seratus buat anda! 😆
Hmm, kalo di salah satu luar negeri ( Belanda kalo gak salah ) katanya gaji guru itu bahkan lebih tinggi dari pejabat birokrat. Karena mereka itu mengabdi, karena itu layak mendapat hidup yang cukup.Bukan begitu ?
Dan bukannya guru itu profesi ya bee ? karena yang kutahu profesi itu sudah beda dengan “pekerjaan”…
sip….semoga ajah di indonesia bisa niru kek gituh….
saya juga guruuu, tapi guru musik 😆
bu guru, not ini apa namanyah…. 😆
saya mau ah jadi guru tapi guru kode :))
guru mah apa ajah yang penting bermanfaat ilmunyah….. 😛
wew, jadi guru yah?
kasian murid2mu 😀
murid2 sayah malah senang punyak guru kek sayah…. 😳
Konon katanya, nasib guru di kita sudah jauh lebih mendingan dibanding masa lalu, seklaifun kalau dibandingkan ama tingkat kesejahteraan fara guru di negara “tetangga” masih belom ada afa-afanya.
Tafi jujur, ane angkat tofi buat femerintah yang terus bergiat mengufayakan tingkat kesejahteraan fara guru secara bertahaf namun fasti. Sekarang tinggal fara gurunya saja yang kudu ningkatin kualitas dan komfetensinya. jadi berbanding lurus… 😀
sip….betul, bang…harus ada kemajuan…. 😛
emang bener gt ya cara ngitungnya?
secara kasar itungannyah khan gituh 😛
wah wah,,,open season niy ceritanya?
hihihihiihi 😆
wah. lagunya mengikatkan nih…
klo saya sih ga mau jadi istri seorang guru…
tp klo jadi suami seoarang guru gpp lah asalkan cantik… suka membuat gairah (tanda kutip)…
hmmmm….boleh…boleh….. 😛
oh iya… salam bang, kang, mba (eh salah). hehehe
syalam kenal jugax
*syalaman*
Dua-duanyalah …
harusnya memang dua-duanya,…… 😛
GURU = Di guGU dan DI tiRU (Falsafah Jowo)
Aku pingin jadi guru tapi belum siap
saetidaknya guru buat diri sendiri dan keluarga 😛
Guru adalah sosok yang yang harus dihargai
Menjadi istri seorang guru adalah sebuah kehormatan
Istri seorang guru yang mengabdikan ilmunya untuk kemajuan
Bukan menggadaikan ilmunya untuk ketamakan
Guru adalah sosok terpuji
Semestinya tak dilukai
dalam islam, guru sangatlah dihargai melebihi orang tua, karena guru mendidik ilmu dan akhlak 😛
Guru itu tanggungjawabnya sebenarnya amat besar, dia harus bisa mendidik orang….
buat saya, itu sebuah pengabdian yang saya sendiri belum tentu sanggup
yups bener banget mbaks….guru bukan hanya menngajar pelajaran tapi mendidik sikap murid…. 😛
yach setidaknyah jadi guru buat diri sendiri dan keluarga…. 😛
susah emang nyari guru yg bener² mengabdi.. tp bukan berarti ga ada..
banyak juga kok guru yg ‘nggenah’
itu mungkin cuma oknum, mbaks…semua guru pada dasarnya baik “nggenah” mungkin karena keadaan 😛
Yah…. beginlah realita nya mas Abee, tentunya untuk hidup kita tak hanya membutuhkan Idealisme, tetapi juga kebutuhan kebutuhan yang lainnya,
kondisi pendidikan kita yang cenderung serba kekurangan telah menciptakan kompleksitas masalah yang menggunung, sehingga melahirkan berbagai ketimpangan , dan semoga saja dengana adanya berbagai solusi dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru, sehingga menjadikan kualitas pendidikan kita juga menjadi lebih baik ….
semoga saja demikian, pemerintah lebih memperhatikan lagi nasib para guru
semuanya kan berbalik pada hatinya,
menganggap guru hanya sekedar pekerjaan,
atau lebih dari sekedar itu,
yakni sebagai pengabdian…..
lebih banyak kok, guru yang menganggap profesi guu sebagai pengabdian
jadi petugas proteksi radiasi gajinya 15 juta perbulan
ada yang berminat 🙂
hahaha…promosi nich… 😆
jarang yang minat yaks? harusnyah banyak….biar lebih maju indonesia 😛
Amiin.. 😉
*berdoa khusuk* 😳
Menurutku sih harus dua duanya….
Karena klo keduanya seimbang seorang guru pasti akan mengajar dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab … 🙂
yups bet tull… 😛
pengabdiah kali ya..
berbahagialah org-2 yg menjadi guru
apapun ranahnya
berbahagia 😆
*calonguru.com*
wah kirain apaan tuh, ternyata postingan mencari calon pendamping toh?
loh baru calon guru toh? beluman jadi guru?
jadi guru dulu mas, nanti pendampingnya dateng sendiri kok 🙂
ah, malah sayah dikira nyari pendamping………… 😦
Sebaiknya tidak ada pemisahan antara dunia dan akhirat… Kegiatan kita di dunia adalah bekal untuk akhirat… jadi bekerjalah dengan ikhlas, jadikan profesi kita sebagai lhan ibadah untuk bekal akhirat…
Demikian…
yups…memang demikian harusnyah…. 😛
Semestinya jadi pekerjaan untuk mengabdi (halah)
bsia jugax… *hayah lagi* 😛
aku harapkan abang menjadi guru yg selalu memiliki akhlak yg baik,jujur pada pekerjaan dan diri abang sendiri.
suatu saat pastiada yg mau bang.
salam hangat selalu
yups, terima kasih atas doa yang dipanjatkan…. 😛
eh..
hmm…
dulu ya (ini duluuuu banget pas saya masih SD), saya kepengen banget jadi guru. alesannya simple, biar bisa tau jawaban ulangan. jadi biar bisa merasa menang sendiri.. hahaha..
tapi jangan pernah menyerah untuk menjadi guru ya, pak! karna kalo nggak ada guru, saya mungkin nggak bakalan bisa sampe punya blog..
:p
yups,,,,guru bisa apa ajah, yang penting dia ngasih ilmu dan mendidik kitah….ortu jugax guru loch…. 😛
Guru, pahlawan tanpa tanda jasa, apakah masih berlaku saat ini?
sayah kira masih…. 😛
Perbaikan gaji memang bagus, tapi jangan sampai nantinya guru dijadikan sebagai pekerjaan, demi mengejar harta, bukannya pengabdian untuk membangun bangsa..
*halah*
yups kembali lagi meluruskan niat awal yaitu mendidik generasi bangsa
Perlu diingat, tugas seorang guru itu sebenarnya bukan hanya mengajar loh, tapi dia juga harus mendidik murid2nya. Nah, tugas mendidik itu lebih berat daripada tugas PNS.
yups betul, itulah tugas berat yang dipikul seorang guru….bukan hanya mengajar tapi jugax mendidik… 😛
kesejahteraan naik, mudah2an menjadi faktor peningkat kualitas pendidikan kita.
cari istri guru aja bro 😀
semoga saja demikian, bro…. 😛
si ayang memang calon guru kok….kitah sama2 calon guru… 😳
idealnya guru gak usah mikirin dapurnya masih bisa ngebul ataau tidak 🙂
tapi guru yang dah PNS juga ada yang seenaknya ngajarnya
*dari yang kerja di sekolahan*
semoga bisa nglurusin niat agar lebih baik lagi…. 😛
beeeuuuh itung-itungannya rada maksa itu 😆
masa”?
eh tapi diluar itu, emang kesannya kok profesi guru disepelekan ya? laah para pejabat dan menteri itu emang bakal jadi pejabat gitu kalo ga ada guru?
andai saja mereka sadar akan hal ituh…. 😛
Saya mau jadi suaminya guru !!!! hee…he….
semoga terkabul
Jadi guru, kalau bukan panggilan jiwa gak akan menjadi pekerjaan yang menyenangkan, biarpun gajinya besar … Percaya deh, bertemu dengan banyak kepala yang berbeda dan kemampuan berbeda, saat memberi nilai yang murni malah ditegur Kepsek lalu datang lagi ortu murid yang marah?
itulah yg saya alami sekarang, kasihan kalok ngasih nilai yang jelek….. 😦
Selamat datang aja buat yang menjadi guru karena duitnya … Gak akan panjang umurnya 😆
hmmmm…. 😛
ada yg seperti bu guru muslimah atau pak guru harfan di Laskar Pelangi ngak? Kalo ada seperti itu salut.. 🙂
pastinya ada, nun jauh disanah… 😛
yg pertama salam kenal dulu.
Untung aq dah nonton laskar pelangi, ada ibu muslimah di sana yg membuatku tetap menhormati dan sangat menghargai guru. Kalo guru sekarang, ya biarlah. Contoh ibu muslimah itu, pelajaran agamanya itu yg berharga yg membuat cita-cita hendaknya memang harus setinggi langit…
😀
syalam kenal jugax 😛
guru seperti bu muslimah dalam laskar pelangi sebenarnya ada juga dalam kehidupan nyata…. 😛
harusnya guru tuh profesi yang paling gede gajinya … ujung tombak pendidikan gitu loh … kapan ya pemerintah mo nyadar ???
bukanyah pemerintah sekarang udah mulai nyadar? khan sering ngangkat guru bantu jadi PNS? gajinyah udah naek khan? 🙄
*walaupun masih sedikit*
jangan begitu
tidak semua guru seperti itu
itu hanya Oknum guru
tapi kalo oknum kok banyakan oknum yach ?
apa yang baik yg oknum
bener juga sih enak , apalagi kalo jadi guru olah raga
dari uang renang sama fitnes aja bisa buat cicilan mobil tuh tiap bulan
bayangin aja tiap siswa bayar renang 5.000 wajib mau dateng mau engga’
fitnes juga gitu 10.000 mau dateng atau tidak juga
renang = 5.000 X 40 siswa = 200.000 X 10 kelas =2.000.000 – setoran ke kolam renang 1.000.000 ( perkiraan ) dah ada uang lebih 1 juta/bulan
Fitnes = 10.000 X 40 Siswa = 400.000 X 10 Kelas = 4.000.000 – setoran ke tempat fitnes 2.000.000 ( perkiraan ) dah ada uang lebih 2 jt / bulan kan utuh tuh gaji dan tunjangan – tunjangan lainnya
belum dapet dari jual buku wah muantap jadi guru…….
yang jadi pertanyaan saya kemana fasilitas olah raga dari sekolah
apa ga’ berguna sampai harus rutin ke kolam renang dan fitnets tiap minggu
bahkan ada juga yg adain futsal, bulutangkis yg semuanya sewa gedung juga dibebani ke murid …..
aneh ya
kadang itu jadi ladang buat guru…..ironis! 😦