sulitnya cari petani penggarap

Agustus ini,di brebes merupakan musim tanam bebas. Maksudnya,para petani bebas menanam apa saja, baik bawang merah, kacang panjang, kedelai, ketimun atau sayuran lainnya.
Ya, brebes khususnya daerah pantura, mengenal 3 musim. Antara oktober-april atau musim penghujan adalah musim tanam padi, setelahnya musim tanam bawang dan terakhir musim tanam bebas sampai kembali pada musim tanam padi.
Beberapa tahun terakhir, para petani dibrebes sedang mengalami kesulitan tentang petani penggarap. Selain upah petani penggarap yang terus naik hampir tiap musim, juga tentang minimnya petani penggarap.
Memang belakangan ini para pemilik lahan kesulitan mencari petani penggarap dikarenakan beberapa faktor diantaranya:
1. Kerja dijakarta
Memang daya tarik jakarta hingga sekarang tak pernah surut. Para petani penggarap lebih tertarik mendapatkan uang yg “katanya” lebih menjanjikan dengan bekerja sebagai buruh pabrik, pedagang maupun membuka warteg.
2. Jadi TKI
Diluar permasalahan yang kompleks, kerja jadi TKI dengan “janji surga” sangat menggiurkan.
3. Arus globalisasi
Tak dipungkiri, kuatnya arus globalisasi ini menjadi salah satu faktor penting. Dengan berkembangnya teknologi dan cepatnya informasi, membuat perubahan daya tarik para petani penggarap. Dahulu, para petani penggarap berasal dari semua kalangan, baik umur maupun jenis kelamin. Namun sekarang, para petani penggarap yg tersisa hanyalah para petani penggarap yang sudah berusia lebih dari 30 tahun. Para petani penggarap muda sudah tak mau lagi turun ke sawah. Ada gengsi yang kuat. Memang para petani penggarap yg dulu banyak dari kalangan muda adalah orang-orang yang kebanyakan putus sekolah atau menamatkan pendidikan maksimal sampai SMP saja.
Masih banyak lagi faktor yang menyebabkan minimnya para petani penggarap seperti halnya regulasi pemerintah dibidang pertanian, alih fungsi lahan, dan faktor-faktor lainya.
Faktor-faktor tersebut kemudian menjadi salah satu penyebab kurangnya hasil pertanian yg kemudian menyebabkan import bidang pertanian yg tak dapat dielakkan.
Entah ini sampai kapan akan terjadi, perlu adanya campur tangan bersama. Semoga cepat tertangani.

OTS (on the spot)

gak terasa udah hampir setahun sayah kerja di bank syariah. inget bagaimana dulu berjuang dari ribuan pelamar hanya 20 orang yang diterima. semarang, memang dikota itu masih banyak orang yang mencari pekerjaan yang menurut mereka “layak”. bagaimana dulu berjubel2 menunggu antrian wawancara. sampe delosoran dilantai. hmmm bener2 perjuangan tiada tara, hehe. ditambah lagi pengumuman yang tiap tahapan seleksi yang lamanya minta ampun. dari 5 tahapan seleksi dimana tiap tahap membutuhkan waktu yang lama hingga sekitar 4 bulan baru ada pengumuman akhir siapa saja calon pegawai bank syariah tersebut.

pun, begitu pendidikan selesai di pusat selama 2 minggu. kami yang lolos masih saja dipecah dan ditempatkan diberbagai wilayah di jateng. aku sendiri, ditempatkan di wilayah tegal. dekat banget sama rumah, pikirku waktu itu. brebes- tegal hanya 30 menit (menurutku, dekat). namun ternyata cabang tegal belum dibuka. dan aku “dititipkan” dulu disemarang. ada juga yang dititipkan di cilegon dan jogja.

kini, setelah cabang tegal buka sebulan yang lalu, aktifitas tidak sebanyak waktu masih “dititipkan” disemarang. walapun begitu, tidak serta merta sayah nganggur dan magabut (makan gaji buta) karena tiap hari (dari bulan februari penarikan dari semarang), slalu saja marketingan kesana kemari. walaupun posisi kerjaan sayah sebagai back office.
OTS atau survei lokasi tempat usaha merupakan salah satu jobdesk sayah. dengan job desk itu, memungkinkan sayah untuk tidak selalu bekerja dibelakang meja (yang kadang membosankan). karena saya harus selalu keluar untuk OTS jika ada permintaan dari unit lain. untung saja ada job untuk keluar jadi sayah tidak bosan dibelakang meja terus.

OTS itu menyenangkan, karena dari OTS itu sayah bisa lihat beberapa usaha orang dan sekaligus karakter orang tersebut. mengenal usaha calon nasabah, secara tidak langsung ada beberapa keuntungan yang bisa saya dapatkan. selain merupakan bagian dari pekerjaan, saya bisa tahu bagaimana orang memulai usaha dan mempertahankannya. terkadang, saya bisa mengenal secara rinci usaha dari calon nasabah yang saya kunjungi. itu sayah lakukan agar benar2 bahwa calon nasabah tersebut nantinya mampu mengangsur dari pembiayaan (konvensional:kredit) yang diajukan. tidak mungkin memberikan pembiayaan jika secara financial nasabah tidak mencukupi. itu akan memberatkan bagi nasabah. walaupun ada target realisasi pembiayaan, tidak serta merta mengucurkan dana dengan begitu mudah tanpa dilakukan pengecekan atas kemampuan nasabah.

banyak sekali godaan yang didapat ketika melakukan OTS. banyak dari nasabah yang sudah bankable biasanya ada yang berusaha menyogok petugas OTS (survei) seperti sayah. motifnya tak lain adalah agar pembiayaan sang nasabah di acc atau terealisasi. karena dengan tugas ini, saya bisa merekomendasikan pada bagian analis apakah usaha sang calon nasabah benar2 ada dan cukup untuk pembiayaan yang diajukan nasabah.

memang banyak godaan yang ada pada pekerjaan di sektor perbankan. karena disini banyak uang bersliweran, entah uang siapa, hehehehe…semoga saja sayah masih dapat mempertahankan idealisme sayah dan keimanan sayah dan tidak tergoda dengan sgala rayuan yang ada. karena sayah tidak mau jadi malinda dee ke 2, hehehehe merdeka!!!!!

*)curcol buosssssss

*_)masih belajar jadi bankers jujur!

saya gak bohong

suatu ketika saat ngobrol:
bapaknyah: mas, sayah tahu sampeyan itu lagi berbohong
masnyah: loh dari mana bapak bisa tahu kalo sayah bohong
Bapaknyah: pokoknya sayah tahu sampeyan itu bohong
masnyah:loh, pak! sayah ndak bohong loh
bapaknyah:sudah bohong kok masih ngeles tho, mas?
masnyah: pak!
bapaknyah: mas! sampeyan inih! sudah ketahuan bohong, gak mau ngaku lagi!
masnyah: loh, pak! kalo bapak sudah tahu sayah sedang bohong, berarti sayah ndak bohong!
bapaknyah:loh kok bisa?
masnyah: sayah dikatakan bohong kan kalok bapak gak tahu, sekarang bapak tahu kalok sayah bohong, berarti kan sayah gak bohong!
bapaknyah:????????

*) postingan iseng+gakpenting

daftar peserta yang lolos tenaga pramubhakti unnes tahap 1

Semarang, unnes.ac.id. PENGUMUMAN TAHAP I

KELULUSAN TES CALON PRAMUBHAKTI TH. 2010

Nomor 6079/H37KP/2010

Berdasarkan seleksi Tes Pengetahuan Umum (TPU) dan Tes Potensi Akademik (TPA) calon Pramubhakti yang diselenggarakan pada tanggal 25 Agustus 2010 dan memperhatikan hasil rapat koordinasi penentuan kelulusan 26 Agustus 2010, maka yang dinyatakan lulus tahap I dalam tes penerimaan Pramubhakti 2010 seperti pada daftar terlampir.

Ketentuan-ketentuan lain tentang Penyelenggaraan tes tahap II dapat dibaca pada surat kami nomor 5973/H37/KP/2010 tanggal 23 Agustus 2010.

Atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Semarang, 26 Agustus 2010

A.n. Rektor

Pembantu Rektor Bidang Adm. Umum,

Lampiran pengumuman dapat diunduh di sini;
dan di sini;

libur=tidur

minggu-minggu gini emang enaknya buat tidur. sayah kerja dari senin-sabtu,pulang maghrib. setelah itu pergi lagi. pulang dan bisa istirahat antara jam 11 malam mpe jam 2 pagi.

begitu monoton kegiatan sayah inih. sempet2 bikin sayah agak jenuh dengan sgala rutinitas. gak ada libur. makanya, tiap hari minggu selain beberes kamar kos, sayah jugak gunain buat tidur. scara pola tidur sayah sejak kerja berubah drastis. dari yang biasanya 6 jam. ini hanya 3-4 jam. berbeda pula karena dulu tidak lelah seperti ini.
tidur untuk menjaga stamina yang terforsir selama 6 hari kerja ituh. biar kalau kerja bisa tetep bisa semangat dan gak loyo. karena selain pikiran, badan jugax capek.
*) eh inih curhat apaan yah? hehehehe :mrgreen:

sesal, tak ada guna

manfaatkan yang ada:

  • Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
  • Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
  • Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
  • Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
  • Hidupmu sebelum datang kematianmu.

karena sesal akan datang di akhir (kalo diawal, kan lucu) mhuehuehue  😆