Tolak Ekspor Beras!

Ekspor beras yang direncanakan pemerintah tahun ini dinilai sejumlah kalangan sebagai langkah yang kurang bijak. Rencana tersebut mengacu pada data Departemen Pertanian pada 2007, bahwa beras kita surplus satu juta ton. Pada tahun ini, surplus sebanyak 1,3 juta ton dan sampai Desember mendatang diperkirkan sisa 2,3 juta ton. Selain itu, rencana ekspor tersebut dikarenakan tingginya harga beras di pasaran internasional, sekitar US$ 700 per ton dibanding harga domestik US$ 400 per ton.
Sungguh disayangkan jika pemerintah benar-benar merealisasikan rencana tersebut. Pasalnya, untuk merealisasikan rencana tersebut, pemerintah akan menggenjot produksi dalam negeri dengan cara menambah lahan baru. Namun rencana ini tidak mudah berdasarkan riset yang dilakukan pengamat pertanian. Sebanyak 123 ribu lahan pertanian setiap tahun berubah fungsi. Hal ini tidak sebanding dengan lambannya mencetak lahan baru. Belum lagi kerusakan yang akan timbul dan alih fungsi lahan.
Petani seharusnya adalah pihak yang paling diuntungkan dalam hal ini. Namun mahalnya pupuk tidak sebanding dengan naiknya harga beras.
Masih ada gizi buruk
Sangat ironis, disaat pemerintah berencana mengekspor beras namun rakyatnya masih banyak yang mengalami gizi buruk. Padahal berita terkait gizi buruk masih santer terdengar baik di media cetak maupun elektronik. Agaknya pepatah ¨tikus mati dilumbung padi¨ sangat cocok diterapkan dalam menggambarkan keadaan negara saat ini.
Belajar dari Yusuf
Pemerintah agaknya harus belajar dari kisah di zaman nabi yusuf. Dimana Surplus pangan tidak serta merta dihabiskan, namun di simpan untuk cadangan pada saat musim paceklik yang melanda mesir selama 7 tahun di masa itu.
Sumber: liputan6[dot]com

 

 

36 pemikiran pada “Tolak Ekspor Beras!

  1. @ arul
    dasarnyah pemerintah itu ya…..dasar bakul! 😈
    @ Ina
    cieh…cieh…nyang jadih pekerja sosial…. 😛
    @ Panda
    Sebenarnyah dalam hal lain saya mendukung (seperti pemberantasan korupsi nyang dinilai sangat baik) tapi kalok nyang inih sayah malah anti

  2. Wah, beneran ya data pemerintah itu kalau kita surplus satu juta ton 😕
    Aduh, tadinya saya kira kalau surplus itu njuk beras jadi murah, ndak ada yang kelaparan atau gizi buruk seperti yang diceritakan di atas.
    Wah, lha tapi kok sepertinya ketahanan pangan kita masih kurang je 😀

  3. iya ya,ichu bechul,,mustinya ada yang disimpen2 buat masa paceklik,,ini pemerintah mungkin matanya dah ijo ngebayangin keuntungan yang bakal diterima,,yah moga2 aja duitnya buat rakyat bukan buat kantong pribadi,,,

  4. @ hanggadamai
    semangat mas…!!!!!!kitah semuah harus nyah ikut andil dalam membangun perekonomian negara ini….untuk mangsalah beras, langkah tepat adalah menyampaikan aspirasi pada cecunguk diatas biar gak jadi ekspor beras…dan lebih memikirkan nasib rakyatnyah nyang kena gizi buruk ituh…. 😈
    @ Gyl
    😆
    ekspor koruptor? bukangnyah koruptor ituh udah pada lari keluar negeri? 😕
    @ cK
    tolak ekspor beras 😈
    @ adit-nya niez
    padahal hal tersebut dilarang jugax dalam agama…*menimbun*
    @ puputs
    iyaks…ke rakyat yang membutuhkan…terutama nyang kurang gizi…
    @ achoey sang khilaf
    rakyat mangsih sengsara malah pakek nggaya maok ekspor sgala…. 😕
    @ sigid
    ironis khan? betulll, harusnyah pemerintah lebih mementingkan rakyatnyah,,…. 😕
    @ AngelNdutz
    kaya tapi rakyat sengsara….*jadi inget politik mercusuar-nya soekarno* 😕
    *garuk beras dari Ndutz*
    *bagikan ke penderita gizi buruk*
    @ ika
    sayah malah sangsi apakah jika nanti beras jadi di ekspor uangnyah langsung digunakan buat kesejahteraan rakyatnyah….jangang2 malah disunat lage… 😈

  5. Lebih baik beras buat program mengentaskan kemiskinan baru mengekspor beras. Jangan hanya mengekspor beras sedangkan rakyat sendiri kelaparan.

  6. Kenapa ya pemerintah kalo ambil/ lakukan kebijakan koq salah mulu seeh? Bukannya mereka2 ini putra/i terbaik bangsat eh bangsa?
    Ayo kita lakukan sesuatu untuk menentang rencana ekspor beras ini.
    Tul tul, kalo bisa ekspor koruptor aja kemana gitu.

  7. mestinya pemerintah mengevaluasi kenapa lahan pertanian bisa beralih fungsi,dan murahnya harga gabah dari petani, kalau begini tetap saja yang miskin petani 👿

  8. kenapa?kenapa?kenapa?dan kenapa?
    harus ekspor beras
    sementara masih ada yang belom dapet beras
    masih ada gizi buruk
    masih ada petani yang dirugikan

    hiks.. its so menyedihkan banged seh!

    semoga mereka sadar…

  9. @ Edy Psw
    tul oom…harusnyah beras dialokasikan untuk kebutuhan rakyat nyah sendiri nyang mangsih kelaparan dan mahalnyah beras…. 😕
    @ Nazieb
    keknyah pemerintah maok menerapkan politik mercusuar…. 😕
    @ rumahkayubekas
    hayok tolak ekspor beras…. 👿
    *kalok koruptor belon diekspor udah padah larih keluar negeri duluang…* 😛
    @ baliazura
    yaks…naiknyah harga beras diikuti dengan naiknyah harga pupuk…. 😕
    mana bisa untung…. 😕
    @ wanoja
    makanyah hayok tolak ekspor beras… 😛

  10. saya ndak ngerti gimana perasaan pemimpin2 yang mau melaksanakan itu, padahal setau saya diberitakan bhw raskin yg dibagikan bulog aja mutunya jauh di bwh standar..saya kira kita udah ngga punya beras lagi, lha kok mau ekspor beras segala

  11. setuju mas , jangan kan ekspor beras , ekspor2 yang lainnya juga ngga setuju kalo kebutuhan dalam negeri aja masih kurang
    gimana setruju khan ???

  12. @ HARUHI-ism
    ngeleh tho goen? jaluk simbokmuh to yaks…. 😛
    @ raddtuw tebbu
    sayah paling gak bisa nolak traktiran…. 😛
    @ wong ngawi
    hmmm iyo, kang.padahal mangsih ada nyang berbebut raskin tapi malah *nggaya* maok ekspor segala…. 😦
    @ Sawali Tuhusetya
    pepatah yang tepat, pak buat nggambarin keadaan negara kitah sangat inih….sungguh ironis…. 😦
    @ realylife
    yaapp bener, kang. kitah gak tauk maksud nyah pemerintah seperti apah…. 🙄

  13. Setuju mas… dengan impor beras, sama halnya membunuh para petani kita..

    Sedikit data tentang gizi buruk (Antara, 13/03/2008)
    Menurut Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan
    Pangan Departemen Pertanian (Deptan) RI Tjuk Eko Hari Basuki, 27 persen bayi
    di bawah lima tahun (balita) di Indonesia mengalami gizi buruk.

    Yang lebih mengerikan
    “mengerikan” data UNICEF yang diberitakan Kompas (28/03/2008). Di situ
    dijelaskan bahwa 69 juta orang di Indonesia tidak memiliki akses terhadap
    sanitasi dasar dan 55 juta orang di Indonesia tidak memiliki akses terhadap
    sumber air yang aman. Menurut sumber tersebut, keadaan yang demikian ini
    menyebabkan setiap tahun 100.000 anak berusia dibawah 3 tahun di Indonesia
    meninggal karena penyakit diare. Ditambahkan juga bahwa setiap harinya ada
    sekitar 5.000 anak dibawah umur 5 tahun yang meninggal karena diare itu.

    Sampai kapan situasi di Indonesia seperti ini? Sudah saatnya perubahan karena rakyat telah lama menanti dan bersabar hati.

  14. sementara memang harus ditolak ekspor beras.. nanti kalo sudah waktunya! buat dunia tergantung pada pasokan beras indonesia! Ide menggulirkan industrui nasional untuk agraris juga wajib didukung!

  15. @ azaxs
    ekspor beras bang…. 😛
    dukung penolakan ekspor beras!!!!!
    @ gempur
    yapppp setubuh…aih setujuh…. 😛
    @ mytechie
    yapp bagi2 terutama nyang pada kena gizi buruk… 😦

Tinggalkan komentar